SMP IT An-Nur Budayakan Daur Ulang Kertas untuk Masa Depan Lingkungan

SMP Islam Terpadu An-Nur di Kabupaten Tapin membudayakan siswa-siswinya untuk melakukan daur ulang kertas, mengingat kertas merupakan salah satu kebutuhan harian para pelajar yang terbuat dari pohon, sehingga pembuatannya melalui proses penebangan pohon.

Kertas yang digunakan setiap hari berasal dari batang pohon yang setidaknya berumur lima tahun. Penggunaan kertas yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif kepada lingkungan karena semakin tinggi permintaan kertas, maka semakin tinggi pula jumlah pohon yang akan ditebang. Tanpa praktik pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh industri kertas, penebangan pohon bisa menjadi ancaman serius bagi ekosistem hutan dan keberlanjutan alam.

Melihat ancaman dan dampak yang akan terjadi terhadap masa depan lingkungan, SMP Islam Terpadu An-Nur berupaya untuk mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan. Beberapa upaya atau kreasi yang telah diterapkan SMPIT An-Nur diantaranya adalah mengubah kertas bekas menjadi barang bermanfaat, daur ulang kertas bekas menjadi notebook, memanfaatkan kertas bekas menjadi media ajar untuk membuat kliping, bahkan menyulap kertas bekas menjadi amplop kreatif.

“Kerajinan mendaur ulang kertas bekas menjadi barang yang bermanfaat cukup sering digaungkan akhir-akhir ini. Siswa-siswi diajarkankan untuk memanfaatkan kertas bekas menjadi tempat pensil yang menarik dan bermanfaat,” tutur Kepala Sekolah SMP IT An-Nur, Muhammad Fitriadi.

“Kemudian, kertas bekas yang salah satu sisinya masih kosong bisa dimanfaatkan menjadi notebook yang menarik dan bermanfaat. Tidak perlu membeli notebook lagi, sehingga bisa lebih hemat. Lalu siswa-siswi juga sangat antusias ketika mendapatkan proyek membuat kliping. Pembuatan kliping semaksimal mungkin menggunakan kertas bekas dalam menulis isi atau informasi setiap gambar yang dicetak,” lanjut Fitriadi.

“Beberapa upaya tersebut diharapkan dapat menjadi kebiasaan siswa-siswi untuk menggunakan dan memanfaatkan kertas semaksimal dan seefisien mungkin, sehingga masalah penggunaan kertas yang berlebihan sedikit banyak bisa diatasi,” tukasnya.

You May Also Like

Desa Inovatif Sabet Penghargaan Lomba Inovasi Daerah Barito Kuala

Tere Liye Nyalakan Obor Literasi di Banua Litera Fair 2024 SMP-SMA GIBS

Ratusan Masyarakat Desa Shabah Rasakan Manfaat Bulan Kesehatan VII

Wisuda ke-X Politeknik Hasnur: Lulusan Vokasi Lebih dari Sekadar Siap Kerja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *