HAFECS Gelar ISLTF 46 – Profesor Wardiman: Guru Wajib Ajarkan Ilmu Logika pada Peserta Didik

Banjarmasin – Lembaga training HAFECS dan platform GuruInovatif kembali menggelar Innovation School Leaders & Teachers Forum (ISLTF) Education Festival 2021 batch 46 dengan mengusung tema Pengembangan Logika Siswa sebagai Pondasi Pengembangan Inovasi Bangsa, Sabtu (04/09/21) siang. Agenda ini dihadiri oleh ribuan guru dan tenaga pendidik melalui Zoom, dan tercatat lebih dari 5000 guru mendaftar juga menyaksikan secara live baik melalui virtual zoom maupun streaming melalui Youtube.

Pada ISLTF batch 46 ini, HAFECS dan GuruInovatif menghadirkan sosok inspiratif yaitu mantan Menteri Pendidikan RI periode 1993-1998, Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro, bersama Direktur dan Master Trainer HAFECS, Dr. Zulfikar Alimuddin, B.Eng., M.M. Sebagaimana agenda Guru Inovatif sebelumnya, acara ini juga digelar terbuka untuk umum secara gratis, bahkan peserta akan mendapat sertifikat 32 JP.

Profesor Wardiman sejak awal menekankan pentingnya pengajaran logical thinking atau berpikir logis, khususnya bagi siswa-siswi di sekolah yang akan menjadi penerus bangsa, dan akan menghadapi dunia kerja di era 4.0 dengan berbagai permasalahannya. Sebab, seiring waktu, permasalahan akan semakin kompleks, khususnya dengan kemajuan teknologi dan hal-hal yang tak terduga seperti pandemi.

“Bagi siswa yang menguasai logika, pasti akan cepat maju di dunia kerja. Logika itu sangat diperlukan oleh setiap orang, dan sebagai pendidik, kita wajib memberikan bekal ilmu logika kepada peserta didik,” ucap Profesor Wardiman mengawali materinya.

“Betul zaman itu berubah, misalnya yang sangat terasa sekarang ini adalah aplikasi Whatsapp yang praktis, sehingga keluar keinginan untuk mengeluarkan pendapat, nggak peduli itu baik, buruk, jahat, ngarang, penipu, masyarakat nggak siap, perubahan itu sangat cepat. Kalau anak-anak paham logika, paling tidak mereka bisa mem-filter,” tambah profesor berusia 87 tahun tersebut.

Asas logika untuk pembelajaran di kelas juga dicontohkan oleh Master Trainer HAFECS, Dr. Zulfikar Alimuddin, B.Eng., M.M. Misalnya, materi limit dalam pelajaran Matematika bisa dianalogikan dengan keterbatasan lahan parkir, atau pelajaran hukum waris dalam agama Islam dapat diajarkan dengan berbagai aktivitas menarik, sehingga mudah dipahami oleh siswa.

“Seperti yang disebut Profesor Wardiman, bahwa logika adalah kemampuan melihat permasalahan, merangkum, lalu mengambil keputusan dengan berdasarkan data-data. Cari tahu, apa yang mungkin anak-anak bisa selesaikan. Guru juga harus bisa membuat pertanyaan yang tidak ada jawabannya di Google, dengan pendekatan Higher Order Thinking Skill atau HOTS,” papar Zulfikar.

Pada kesempatan ini, Profesor Wardiman dan Zulfikar Alimuddin juga berharap akan ada penambahan minat baca oleh peserta didik dan peningkatan jumlah buku yang diterbitkan, serta kreativitas para guru untuk merangkul siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran. Nantinya, aktivitas ini akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.

Perlu diketahui, HAFECS dan GuruInovatif juga menggelar lomba pembuatan video berhadiah jutaan rupiah. Para guru hanya perlu membuat video review terkait ISLTF Education Festival 2021 dengan durasi maksimal 30 detik, lalu diunggah ke akun media sosial masing-masing, maksimal pada tanggal 8 September mendatang. Setelah sesi penilaian, pemenang akan diumumkan pada 13 September nanti.

You May Also Like

Desa Inovatif Sabet Penghargaan Lomba Inovasi Daerah Barito Kuala

HUT Hasnur Group, YHC Persembahkan Sasirangan Penuh Makna di Closing BLAS Festival 2024

BLAS Festival 2024 Resmi Dibuka, Refleksi Perjalanan Hasnur Group Membangun Generasi Muda

Tradisi Gema Muharram, YHC Dorong Anak Yatim Berprestasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *