Hasnur Centre Lolos Program Organisasi Penggerak: Majukan Pendidikan di Kalsel dan Kalteng

Jakarta – Yayasan Hasnur Centre (YHC) dari Kalimantan Selatan dinyatakan lolos menjadi salah satu mitra kerja Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dalam menggelar Program Organisasi Penggerak (POP). Penandatanganan nota kesepahaman dilangsungkan di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa dan Rabu, 7-8 September 2021. Sesi ini dibuka oleh Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Praptono, M.Ed.

Yayasan Hasnur Centre sebagai organisasi CSR di bawah naungan Hasnur Group, merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, keagamaan dan kepemudaan, dan sudah berkiprah lebih dari sepuluh tahun di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Lewat salah satu unit usaha yaitu HAFECS (Highly Functioning Education Consulting Services), sebuah platform pelatihan guru dan tenaga pendidik, YHC berupaya mentransformasi pendidikan di Tanah Air.

Sehingga, saat YHC mengajukan proposal untuk menjadi mitra Program Organisasi Penggerak (POP), terobosan ini langsung menjadi pilihan Ditjen GTK untuk diterapkan di dua provinsi, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, menyasar 600 guru dan 60 sekolah yang tersebar di delapan kabupaten dan kota, antara lain Banjarmasin, Banjarbaru, Barito Kuala, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Kuala Kapuas, dan Palangkaraya.

“Hasnur Centre terpilih dari 115 organisasi masyarakat seluruh Indonesia, kita salah satu yang masuk dalam Program Organisasi Penggerak ini. Hari ini ada prosesi penandatanganan untuk nota kesepahaman pemerintah dengan mitra. Target kita adalah untuk 600 guru dari 60 sekolah di dua provinsi, yaitu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, delapan kabupaten dan kota. Programnya akan dilaksanakan oleh salah satu lembaga unit kerja kita, yaitu HAFECS, sampai akhir Desember ini,” papar Sekretaris Yayasan Hasnur Centre, Nina Richi, Rabu (08/09/21).

“Kami akan mengimplementasikan program ini melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat, para guru, orang tua, serta masyarakat. YHC melalui unit kerja HAFECS melakukan program yang berfokus pada peningkatan kemampuan mengajar guru dan juga meningkatkan kemampuan anak untuk berpikir kritis secara komprehensif. Dengan adanya POP ini, kami berharap untuk turut memajukan pendidikan, di mana unsur masyarakat dan para pemangku kepentingan saling mendukung untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan,” lanjut Nina.

YHC melalui HAFECS telah merancang program untuk meningkatkan kompetensi pengajaran melalui Teaching mastery Framework (TMF), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman pembelajaran para siswa, hingga kemudian berdampak pada peningkatan literasi, numerasi, serta pembangunan karakter siswa yang terlihat di empat fase pembelajaran, yaitu Affection, Behaviour, Engagement, dan Cognition (A-B-E-C).

You May Also Like

Desa Inovatif Sabet Penghargaan Lomba Inovasi Daerah Barito Kuala

Tere Liye Nyalakan Obor Literasi di Banua Litera Fair 2024 SMP-SMA GIBS

SMP IT An-Nur Budayakan Daur Ulang Kertas untuk Masa Depan Lingkungan

Ratusan Masyarakat Desa Shabah Rasakan Manfaat Bulan Kesehatan VII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *