Serunya Immersion Program GIBS: Belajar Budaya dan Teknologi, Tinggal Bersama Orang Tua Asuh, hingga Mendalami Keislaman di Jepang (Part 1)

Sejumlah 18 siswa-siswi SMA Global Islamic Boarding School (GIBS) mengikuti Exclusive Immersion Program di Jepang pada 20 November hingga 3 Desember 2022.

Immersion Program adalah agenda tahunan, di mana siswa-siswi GIBS berkesempatan untuk belajar di luar negeri. Kali ini, negara tujuan adalah Jepang, dan beberapa kota yang disambangi adalah Osaka, Kyoto, Nara, Kobe, dan Tokyo.

Direktur GIBS, Dr. Zulfikar Alimuddin, B. Eng., MM., menuturkan bahwa ada hal yang berbeda dengan Immersion Program 2022. Siswa-siswi GIBS tidak tinggal di hotel atau asrama, melainkan tinggal di rumah orang Jepang, memiliki saudara angkat yang membantu mereka beradaptasi, agar bisa membaur dengan masyarakat setempat.

“Ini adalah Immersion Program yang sesungguhnya, karena siswa-siswi akan tinggal di rumah penduduk, orang Jepang. Belum ada program kita selama ini yang seperti itu. Mereka tidak cuma melihat kehidupan, tetapi hidup di dalamnya,” ungkap Zulfikar Alimuddin.

“Kadang belajar di sekolah itu tidak cukup, tidak nempel. Ketika mereka bepergian, melakukan perjalanan, di situ tantangannya, apakah mereka memahami apa yang sudah dipelajari. Dan dalam perjalanan pula, siswa dan siswi bisa memahami karakter mereka,” timpal Deputy Director in Learning GIBS, Rijali Riyadi.

Hari pertama tiba di Bandara Kansai, siswa-siswi GIBS langsung diajak mengunjungi Osaka Castle dan melihat betapa canggihnya teknologi di Negeri Sakura.

“Di Osaka, saya baru mengetahui bahwa pabrik yang mengeluarkan asap tebal itu adalah uap air, jadi tidak mencemari udara. Lalu kami berangkat ke Osaka Jo Koen, banyak sekali orang mengunjungi tempat itu. Kami berjalan kaki ke Osaka Castle, di sana pemandangannya sangat indah dan menyimpan sejarah,” ungkap Sulthonah Jihan Nabilla.

Hari berikutnya, siswa-siswi GIBS mengunjungi OBKG, Sekolah Bahasa Jepang tertua di Osaka, serta OSDC College of Design. Mereka diajarkan dasar-dasar Bahasa Jepang, serta bagi yang tertarik dengan dunia animasi, OSDC adalah wadah yang tepat untuk melanjutkan kuliah.

“Saya bisa belajar bagaimana membuat design animasi, di OSCD juga diajarkan dari dasar, jadi apabila kita memiliki skill membuat animasi, kita bisa diajarkan di sana,” terang Miftahul Husna Hasidah.

Selanjutnya, siswa-siswi GIBS tiba di Otemae Gakuin Otemon, salah satu SMA di Jepang, dan mereka diperkenalkan pada orang tua asuh yang akan menjamu dan mengajari mereka selama tinggal di Jepang.

“Selama di Jepang, saya jadi harus lebih disiplin, bangun pagi dan langsung membereskan kamar, saya harus cepat dan tepat waktu. Saya belajar mandiri, pulang sekolah jalan kaki, dan sampai di rumah disambut orang tua asuh saya, lalu dia memakaikan saya kimono yang sangat cantik. Saya menangis dan berpelukan dengan saudara angkat saya, saat saya memberikan oleh-oleh khas Banjarmasin,” kenang Sabrina Ayu.

Siswa-siswi GIBS juga berkesempatan mengunjungi Syusei Tech College, sekolah arsitektur di Jepang, dan membuka wawasan mereka tentang kemajuan teknologi dan infrastruktur di Negeri Sakura.

“Ternyata bangunan modern di Jepang itu rata-rata tahan gempa. Saya jadi belajar kalau ingin memajukan negara, salah satu sektor yang harus kita benahi di Indonesia adalah infrastruktur,” ucap Muhammad Bayhaki.

Berikutnya, siswa-siswi GIBS mengunjungi Otemon Gakuin Senior High School di Ibaraki. Mereka bertukar informasi tentang kebudayaan, di mana sejumlah siswa GIBS menampilkan seni bela diri silat, sedangkan siswi perempuan menampilkan tari Saman. Setiap siswa GIBS dipasangkan dalam satu kelompok dengan siswa Jepang, untuk presentasi mengenai diversity.

“Kami diskusi tentang perbedaan budaya, apa kesamaan dan perbedaan antara Indonesia dan Jepang. Saya sangat banyak belajar dari mereka, bagaimana menghormati perbedaan antar sesama,” kata Addiba Akmalia.

You May Also Like

Desa Inovatif Sabet Penghargaan Lomba Inovasi Daerah Barito Kuala

Tere Liye Nyalakan Obor Literasi di Banua Litera Fair 2024 SMP-SMA GIBS

SMP IT An-Nur Budayakan Daur Ulang Kertas untuk Masa Depan Lingkungan

Ratusan Masyarakat Desa Shabah Rasakan Manfaat Bulan Kesehatan VII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *