Bangun Desa Inovatif, Kemenpora Apresiasi Kiprah Pemuda Bakti Banua

Kementerian Pemuda Olahraga RI (Kemenpora) mengapresiasi Pemuda Bakti Banua, sebagai organisasi sosial berbasis di Kalimantan Selatan, yang peduli terhadap pengembangan kualitas dan pemberdayaan pemuda. Tim Kemenpora meninjau sejumlah program Pemuda Bakti Banua di Barito Kuala, pada Kamis (23/02/23).

Sekretaris Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Bapak Esa Sukmawijaya, didampingi Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda Bidang Karakter Pemuda, Amar Ahmad disambut langsung oleh Director of Relationship and Program Development Yayasan Hasnur Centre (YHC), Prof. Sutarto Hadi, bersama Sekretaris Umum YHC, Nina Richi Tressy Putri, dan Ketua Pelaksana Program Akademi Pemuda Indonesia, Wawan Prasetyo.

Pada kunjungan ini, Kemenpora bersama Pemuda Bakti Banua membahas sejumlah program yang bisa dikolaborasikan, salah satunya yakni dukungan infrastruktur untuk program Desa Inovatif. Kemenpora juga akan membantu program pengembangan pemuda seputar kemampuan komunikasi, entrepreneurship, soft skills dan hard skills di Desa Inovatif. Nantinya, Kemenpora juga terlibat dalam upaya mengukur skor Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Desa Inovatif.

“Kami merancang pendekatan Ekosistem Desa Inovatif dengan model kolaborasi pentahelix. Adapun tujuan programnya adalah untuk melakukan pengembangan ekonomi lokal, peningkatan partisipasi pemuda, pemberdayaan pemuda daerah, peningkatan kualitas guru, dan keterampilan petani,” jelas Wawan Prasetyo.

“Yayasan Hasnur Centre punya ikon media branding yang bagus melalui penguatan sisi akademis, karena memiliki kader muda di sekolah menengah (GIBS) dan Politeknik (Polihasnur), serta unit risetnya, HAFECS. Adapun pemberdayaan masyarakatnya, program Desa Inovatif tahun 2023, sangat kita tunggu hasilnya di 16 Desa lokasi binaan di Kalimantan Selatan. Kami ingin bermitra dengan YHC melalui kebijakan Sentra Pemberdayaan Pemuda berbasis inovasi Data Desa Presisi sebagai model provinsi dan nasional,” kata Esa Sukmawijaya.

“Ujung dari IPP ialah diharapkan naiknya nilai IPP berbanding lurus dengan kualitas pemuda yang unggul. Kami juga mengusung SPP berupa Mental Health Center. Kami prihatin atas kondisi pemuda kekininan yang galau, perlu tempat dan teman curhat dengan sesamanya. Diharapkan dengan program tersebut, para pemuda akan kita arahkan dengan baik dan benar,” sambung Amar Ahmad.

Pada akhir kegiatan, perwakilan Kemenpora bersama Yayasan Hasnur Centre (YHC) dan Pemuda Bakti Banua, melakukan kunjungan ke salah satu desa binaan Pemuda Bakti Banua, yakni Desa Sungai Pitung.

You May Also Like

Desa Inovatif Sabet Penghargaan Lomba Inovasi Daerah Barito Kuala

Tere Liye Nyalakan Obor Literasi di Banua Litera Fair 2024 SMP-SMA GIBS

SMP IT An-Nur Budayakan Daur Ulang Kertas untuk Masa Depan Lingkungan

Ratusan Masyarakat Desa Shabah Rasakan Manfaat Bulan Kesehatan VII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *