Seminar Pendidikan Holistik: Merdeka dalam Belajar, Bangun Budaya dan Lingkungan Sekolah yang Holistik

Highly Functioning Education Consulting Services (HAFECS) dari Yayasan Hasnur Centre (YHC) sukses menggaet puluhan guru dari berbagai unit pendidikan di Provinsi Kalimantan Selatan dalam agenda seminar pendidikan inovatif bertajuk “Seminar Pendidikan Holistik” pada Rabu (23/08/2023).

Seminar yang bertemakan “Membangun Budaya dan Lingkungan Sekolah yang Holistik dan Relevan dengan Kurikulum Merdeka” ini digelar di Wetland Square, Banjarmasin, bertepatan dengan hari kedua B.L.A.S Festival sebagai salah satu rangkaian HUT Hasnur Group ke-57.

Tatang Suratno, M.Pd., Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) hadir menjadi pembicara pada acara yang digelar dari pukul 09.00 hingga 12.00 waktu setempat ini.

Seminar ini diselenggarakan secara interaktif dengan adanya kesempatan bagi peserta untuk mengemukakan pendapatnya pada sesi diskusi antar peserta secara berpasangan. Materi juga diselingi dengan penayangan video penerapan pendidikan holistik yang membuat peserta dapat mengamati secara langsung penerapan dari konsep pendidikan holistik.

Tatang mengungkapkan bahwa pendidikan holistik berarti memandang kehidupan secara utuh menyeluruh, dengan memperhatikan dan mempertahankan esensi dan potensi setiap anak.

“Utuh berarti cara melihat hidup yang pernah berbuat baik dan pernah juga berbuat salah, itu adalah alamiah hidup, esensi dari setiap individu,” ucap Tatang.

Konsep pendidikan holistik mengedepankan esensi, potensi, dan motivasi pribadi dari setiap anak. Anak yang dididik dengan pendidikan holistik tidak lagi diberi hadiah dan hukuman, karena mereka hidup dengan berkesadaran. Mereka menyadari hal yang mereka lakukan, dapat mengatur diri mereka sendiri, dan bertanggung jawab atas hal yang mereka lakukan. Hal tersebut sejalan dengan makna “Merdeka Belajar” yang digagas oleh Menteri pendidikan, Nadiem Makarim.

“Makna Merdeka Belajar adalah merdeka yang tidak pernah diperintah, tapi memerintah dan mengatur diri sendiri. Orang yang bisa mengatur diri adalah orang yang paling bisa bergotong royong,” ucap Tatang.

Hadirnya seminar ini harapannya dapat memberikan wawasan berharga bagi para pendidik yang akan membentuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik, seperti visi HAFECS “Memacu transformasi pendidikan Banua dan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru”.

You May Also Like

Desa Inovatif Sabet Penghargaan Lomba Inovasi Daerah Barito Kuala

Tere Liye Nyalakan Obor Literasi di Banua Litera Fair 2024 SMP-SMA GIBS

SMP IT An-Nur Budayakan Daur Ulang Kertas untuk Masa Depan Lingkungan

Ratusan Masyarakat Desa Shabah Rasakan Manfaat Bulan Kesehatan VII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *